Setelah menjalani kegiatan supervisi pembelajaran pada Selasa (10/9), ustadzah Ummu Riafinah mengaku lega. Guru Bahasa Inggris yang akrab dipanggil ustadzah Rifa ini mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi supervisi pembelajaran. Tapi tentu saja persiapan untuk menghadapi supervisi pembelajaran itu harus ada.
Wanita penyuka warna ungu ini sebenarnya menghadapi agenda supervisi pembelajaran sebagaimana kegiatan pembelajaran sehari-hari. Biasa saja. Hanya saja, meski tidak merasa grogi, perasaan canggung itu tetap ada. Karena bagaimanapun juga, ketika kegiatan pembelajaran diamati oleh supervisor dan pengamat tentu ada situasi yang berbeda.
Secara umum ia bersyukur kegiatan supervisi pembelajaran dapat ia jalani dengan lancar. Ada banyak masukan yang ia dapat ketika sesi refleksi dengan para supervisor dan pengamat.
Ustadzah Rifa merasakan manfaat dari kegiatan supervisi ini. Karena tentu dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari ia memiliki banyak kekurangan. Namun kekurangan-kekurangan yang harus ia perbaiki itu akan sangat obyektif jika diamati oleh orang lain. Banyak hal yang menurutnya selama ini tidak menjadi masalah, tetapi ketika diamati guru lain ternyata perlu perbaikan.
